Semi Backpacker Malaysia - Singapura, Plesiran Berkedok Study Tour (part 2)
Merlion Park (Photo by DSLR Sieta)
Johor Bahru
Jam 5 pagi kereta malam dari KL Central sudah merapat di Stasiun Johor Bahru. Kami pun bergegas turun dan untuk berganti dengan menggunakan angkutan bus menuju Singapura. Di Johor Bahru ini tujuan terakhir kereta malam sudah terintegrasi dalam 1 gedung sekaligus pelayanan imigrasi dan juga pemberhentian bus untuk bus menuju Singapura.
Sekitar 2 jam berlalu dari ketika keluar dari kereta lanjut imigrasi Johor Bahru kemudian naik bus dan tiba di Kantor Imigrasi Singapura. Padahal jarak yang ditempuh dari imigrasi Johor Bahru hingga ke Imigrasi Singapura tidak sampai 5 km hanya menyeberangi jembatan saja, namun karena jam tersebut merupakan jam warga negara Malaysia memasuki wilayah Singapura untuk bekerja, maka jadilah kepadatan. Mulai dari kepadatan antrian toilet, antrian naik bus, kepadatan lalu lintas saat di jembatan, hingga kepadatan antrian saat pelayanan imigrasi.
Mbak Andra yang sedang menikmati kursi pijat sambil menunggu antrian toilet
(photo by hp Wawan)
Kantor Pelayanan Imigrasi Singapura
Matahari makin meniggi tatkala kami tiba di kantor Imigrasi Singapura. Badan terasa gerah, belum mandi pagi ditambah semalaman di kereta dan tambah lagi sisa sepedaan di UPM kemaren sore, maka lengkap sudahlah kekucelan wajah kami. Saat sampai di kantor ini, seluruh penumpang diwajibkan turun untuk terlebih dahulu melewati pemeriksaan imigrasi dan kemudian menunggang bus lagi dengan nomor tujuan yang sama.
Dengan sedikit berlari-lari kami menuju antrian counter imigasi, namun kami dihadang petugas karena kami harus mengisi borang terlebih dahulu. Borang yang harus diisi meliputi identitas diri, kemudian keperluan mengunjungi Singapura dan tempat menginap. Kemudian drama pun muncul ketika kami melintasi petugas pemeriksaan Imigasi Singapura.
Ga tau karena apa, dan kemudian ga dijelaskan juga alasannya kenapa, saat giliran mas Luthfi di counter Imigrasi tiba-tiba disuruh ikut petugas ke dalam. Kepanikan kecil pun terjadi, mas Luthfi ditahan dan dibawa untuk diinterogasi. Tapi hanya kepanikan kecil aja sih, karena yang ditahan untuk interogasi adalah mas Luthfi jadi kami tak perlu khawatir dan tenang-tenang saja. Setelah lebih dari 1 jam kami menunggu, akhirnya mas Luthfi pun keluar dan kamipun melanjutkan perjalanan.
Sarapan di RM. Minang
(photo by DSLR Sani)
Meski hari sudah beranjak siang dan sudah janjian dengan NEWater kami tetap realistis untuk mandi dan sarapan terlebih dahulu. Kami bergegas menuju hostel di kawasan Bugis, meski belum waktunya untuk check in kebanyakan hostel di Singapura memperbolehkan calon tamunya untuk numpang mandi dan nitip barang. Setelah itu kami sarapan di RM. Minang dekat Masjid Sultan, ini rumah makan bener-bener citarasa masakan padang, dan harga seporsi makan disini cukup murah yaitu antara 4-6 SGD.
NEWater Visitor Center
(photo by DSLR Sani)
Setelah dari NEWater kami lanjut mengunjungi icon khas Singapura yaitu di kawasan Merlion Park, kemudian makan di Lucky Plaza sekitar Orchard Road, lanjut menikmati pertunjukan di Gardens by The Bay, dan pulang ke hostel menikmati makan malam pop mie. Selama di Singapura kita hanya makan berat 2 kali sehari yaitu sarapan di sekitar hostel sebelum berangkat dan menjelang sore hari. Makan 2 kali aja disini rasanya udah cukup karna porsi makannya sini bener-bener jumbo. Saat berada di orchard road, buat yang akan menunaikan ibadah sholat, tersedia masjid yang searah dengan Lucky Plaza.
Merlion Park, Gardens by The Bay
(photo by DSLR Sieta)
Transportasi selama di Singapura kita menggunakan MRT dan juga bus. Maka saat akan memulai perjalanan dengan publick transportasi, wajib terlebih dahulu membeli ezlink atau STP. Ezlink dan STP ini terintegrasi untuk pembayaran MRT dan Bus. Kalau kita lebih milih beli ezlink karna bisa dibawa pulang buat besok lagi kalau ke Singapura, harga ezlink 12 SDG dan untuk 3 hari langsung aja topup sebesar 10 SGD.
Chinatown
Hari ke 2 di Singapura, target kunjungan hanya akan berbelanja di Chinatown kemudian seharian explore Pulau Sentosa. Oleh karena agak santai kami berangkat tidak terlalu pagi dan ga sengaja tahu tempat sarapan RM. Hj. Maemunah yang sangat rekomended, seporsi makan disini pun cukup terjangkau sekitar 4-6 SGD. Kawasan Bugis ini memang kawasan yang tepat buat para muslim, ada Masjid Sultan yang merupakan masjid terbesar di Singapura, dan juga terdapat banyak rumah makan halal.
Ga hanya di kawasan Bugis, di Chinatown juga banyak tempat makan halal yang berjejer di sekitar gapura utama Chinatown. Kalau kamu datang dengan menggunakan MRT maka kamu harus berjalan ke ujung berlawanan arah hingga bertemu gerbang utama Chinatown.
Chinatown
(photo by hp Wawan)
Berkunjung ke Chinatown pagi hari memang jadi agak ribet karena harus bawa barang belanjaan sepanjang hari. Tapi ya memang harus begitu, karena jika malam nanti sudah keburu tutup. Maka resikonya kita jadi harus menyewa loker seharga 10 SDG bisa dipake untuk bersama-sama.
Sentosa island (Bola dunia USS - SEA Aquarium - Wings of Time)
Target kunjungan di Sentosa island adalah foto di bola dunia Universal Studio Singapore, SEA Aquarium, dan terakhir menyaksikan pertunjukan Wings of Time. Iya, di USS kita foto dibola dunianya aja ga sampai masuk, selain karena biar irit juga karna waktu kita di Singapura terbatas.
SEA Aquarium
(photo by hp Sieta)
Nah, karena alasan waktu dan budget itulah maka dipilih SEA Aquarium sebagai wahana yang dikunjungi di Sentosa island. Waktu di SEA Aquarium ada sedikit drama mba Andra kepisah dari rombongan, dan sampai cukup lama kita tunggu-tungguan. Kok bisa kepisah rombongan? iya, bisa karena kita pada ga aktifin paket internet dan roaming. Biar irit juga sih kita hanya teteringan dari hp Sani. Kita duduk-duduk nyantai dan nyemil nori sama abon di ruang pertunjukan SEA Aquarium sambil nunggu mb Andra yang kita kira masih sibuk foto-foto di dalam, padahal mb Andra udah keluar duluan sampe nyaris putus asa dan mau pulang sendiri ke hostel.
Ngomong-ngomong soal abon dan nori, itu adalah perbekalan kami jaga-jaga kalau kehabisan uang buat makan. Tapi ternyata kita bisa dapat tempat makan yang sekali makan antara 4-6 SDG saja, terus malamnya kita makan pop mie aja karena masih terasa kenyang. Maka jadilah perbekalan lauk kering kita masih tersisa. Soal makan siang di Sentosa island ini kita ga makan di cafe-cafe tapi makan di warung makan cepat saji, degan harga yang wajar.
Bola dunia Universal Studio Singapore
(photo by DSLR Sieta)
Penutup dari trip Singapura kita kali ini adalah pertunjukan Wings of Time. Pertunjukan baru dimulai jam 7 malam, tapi dari sebelum sunset kami udah ngetag tempat. Sieta dan Sani yang udah pernah nonton sebelumnya, memberi saran agar kami jangan sampai melewatkan pertunjukan ini. Sebelum mulai pertunjukan, si Wisnu udah banyak omong "ini kita mau nonton apa sih" dengan intonasi semacam: ini bagusnya apa sih kok sampe kita harus nonton. Tapi pas pertunjukan berlangsung, dia yang paling heboh "gilak ini keren baget."
Seusai pertunjukan Wings of Time, dari Sentosa island kami langsung bergerak kembali pulang ke Bugis. Sebagian dari kami (termasuk aku) langsung kembali pulang ke hostel, tapi sebagian masih ingin memuaskan hasrat belanja di sekitaran Bugis.
Changi International Airport
Day 3 di Singapura alias saatnya harus pulang. Hari ini kami tidak ada agenda jalan-jalan, hanya check out hotel, sarapan di RM. Hj. Maemunah dan langsung berangkat ke Changi. Kami sengaja berangkat lebih awal ke Changi, agar tidak terburu-buru. Sampai di Changi masih cukup waktu jika ingin explore kemegahan Changi dan juga belanja, tapi nampaknya kami lebih memilih kursi santai karena masih mengantuk. Alhamdulillah perjalanan lancar, pukul 1 siang kita sudah mendarat di Bandara Adi Sucipto Jogja.
Comments
Post a Comment