Kebun teh Nglinggo dan Air terjun Watu jonggol
Bertepatan dengan tanggal merah yang kali ini merupakan tanggal merah tahun baru imlek, memang enaknya hari libur diisi dengan refresing. Oleh karena itu kami pun memutuskan akan berwisata ke kebun teh. Sehari sebelumnya kami browsing-browsing mencari info tentang jalur menuju ke sana. Dan selanjutnya kami sudah yakin bisa berangkat hanya dengan bermodal maps app di smartphone. Awalnya kami berencana hanya bertiga saja untungnya ada teman yang gabung jadi berdelapan dengan empat motor, pas lah ukurannya untuk piknik asyik ini. Dan untungnya ada yg tahu arah menuju ke kebun teh, jadi gak perlu stanby ponsel ditangan selama perjalanan.
Jalur yg kami lewati dari kota jogja - godean - jembatan kreo minggir - nanggulan - kalibawang - samigaluh - kebun teh nglinggo. Berbekal pengalaman mengendarai sepeda motor sampai indrayanti dan rongkop, aku pun cukup percaya diri untuk perjalanan menuju kebun teh ini. Namun ternyata butuh perjuangan dan ekstak kehati-hatian untuk menaklukan jalanan ke samigaluh ini. Dari kota jogja sampai jembatan kreo perjalanan masih aman lah lempeng-lempeng aja, nah mulai setelah jembatan nih jalanan mulai naik turun berkelok menikung dan diperparah dengan jalanan yang sempit dan aspal yang rusak. Jalanan semakin ekstrim pada jalur samigaluh menuju kebun teh, harus persiapkan kondisi badan agar fokus dan jangan lupa kondisi motor juga harus sehat.
Sampai di pintu masuk daerah kebun teh cukup membayar 5ribu rupiah saja untuk satu motor, wah murahnya, karena retribusi ini sepertinya masih dikelola oleh warga setempat. Sampai di puncak tertinggi dari lokasi parkir di area kebun teh, aku dan teman-teman tidak bisa berekspetasi tinggi terhadap kebun teh nglinggo ini, apalagi bagi kami yang sebagian sudah pernah menjalani hidup di kebun teh ptpn 8. Dan setelah sedikit berkeliling kebun, lumayan juga kami bisa menemukan spot spot yang bagus untuk bernarsis ria.
Karena juga ini hari libur, jadi jangan tanya ya setiap foto yang diambil ada strangernya, haha. Sayangnya di kebun teh ini belum banyak spot untuk duduk-duduk manis sambil menikmati bekal, niat mau ala-ala piknik asyik jadi tidak bisa terlaksana.
Selesai expore kebun teh, sambil menikmati bekal kami mikir-mikir mau wisata kemana lagi ini. Terbesit pilihan mau ke kalibiru, tapi takut nanti terlalu mainstream. Kalau aku sih agak ga begitu bersemangat karena katanya jalur perjalanannya lebih ekstrim kalau ditempuh dari samigaluh ini. Lalu terbesitlah untuk mengunjungi air terjun watu jonggol, lokasi air terjun ini kami ketahui sewaktu membayar retribusi terdapat persimpangan antara menuju kebun teh atau menuju air terjun.
Awalnya aku tidak berekspektasi terlalu tinggi terhadap air terjun ini. Tapi setelah sampai di lokasi panoramanya bisa membuat kami berfoto ria dengan background air terjun.
Untuk mencapai air terjun tidak membutuhkan berjalan kaki yang jauh. Bahkan dari tempat parkir sudah terdengar gemericik suara air jatuh. Namun kami sengaja tidak berjalan sampai bawah mendekati air terjun, karena menurut kami panoramanya lebih indah bila dilihat dari atas.
Jam 1 siang kami sudah puas selesai berwisata di dua objek tersebut. Target kita adalah mencari tempat makan, dan kami memutuskan meninggalkan kulon progo untuk mencari tempat makan. Sebenarnya dalam perjalanan masih ada objek wisata yang bisa dikunjungi yaitu curug sidoharjo, masih di kecamatan samigaluh. Namun kami memutuskan menyudahi wisata hari itu karna tanda-tanda hujan semakin nampak jelas terlihat.
Comments
Post a Comment