Anggap saja ini liburan di tawangmangu

Ceritanya jadi co ass praktikum rekayasa konservasi tanah lagi nih, dan sudah diduga tawangmangu lagi nih. Tapi tetap saja aku antusias untuk perjalanan kali ini. Sabtu pagi dengan penuh semangat kita sudah stanby di fakultas dan bersiap berangkat memulai perjalanan. Namun nampaknya kita harus ekstra sabar karna bus yang akan kita tunggangi ga segera datang. Dan karna mis komunikasi jadilah kita baru berangkat jam setengah sebelas. Semangat kita sudah semakin mengendur seiring dengan matahari yang semakin meninggi.


Tujuan perjalanan hari pertama ini adalah musium tanah kritis dan spas tapan yang terletak di kabupaten karanganyar. Sekilas pengetahuan musium tanah kritis merupakan bangunan monumental dari kejadian kekeringan dan dengan kondisi tanah yang kritis pada beberapa puluh tahun yang lalu. Saat ini telah terwujud keberhasilan atas konservasi lahan di daerah tersebut, oleh karena itu sebidang tanah kritis dilestarikan sebagai monumen peringatan. Sedangkan bangunan SPAS merupakan bangunan stasiun pengamatan arus sungai. Dengan bangunan ini maka dapat diketahui debit dan volume air yang terkumpul dalam suatu DAS.




Senja telah berlalu ketika kemudian kami sampai di tawangmangu. Tempat kami menginap di hotel diklat milik balai tanaman obat dan jamu kementrian kesehatan. Menginap di hotel, mandi dengan air panas, free wifi, makan catering, plus tadi brangkatnya pake bus AC, wow mewah sekali praktikum jaman sekarang, dulu waktu aku jadi praktikan rasanya praktikum lapangan itu agak-agak ngenes. Tapi ada sedikit nilai minusnya nih dengan fasilitas yang berlebih ini dulu kalau nginep di wisma yang seadanya, kebersamaan begitu terasa jadi banyak yang mengibaratkan praktikum lapangan rkta ini bagai makrab (malam keakraban). Kalau yang sekarang ini mah kalau sudah masuk kamar masing-masing ya sudah nikmati saja suasana kamar dan free wifinya. Dan juga kondisi yang layaknya kamar hotel ini bikin co-ass capek hati dan fisik kalau mau ngumpulin praktikan untuk kegiatan selanjutnya.
Karna sudah kemalaman jadi sedikit waktu untuk istirahat dan acara santai. Malam ini juga masih sibuk dengan kebingungan untuk acara pengamatan di lapangan esok hari, sampai-sampai kami ketinggalan kuliner malam di tawangmangu.



Pagi hari waktunya bersiap diri untuk menyusuri hamparan ladang. Kali ini praktikum lapangan mengambil lokasi di tepi jalan raya tawangmangu-sarangan. Jalan raya tawangmangu-sarangan ini merupakan jalan yang baru beroperasi beberapa tahun belakangan ini, dan subhanallah pemandangan di kanan kiri jalan ini so beautifull.




Selesai kegiatan praktikum kita diajak jalan-jalan untuk melihat koleksi tanaman di balai tanaman obat dan jamu kemenkes. Wah ini agenda baru, jaman praktikum yang dulu belum ada nih acara kunjungan ke balai ini.




Dengan alasan capek hati dan fisik dalam mengkoordinasi praktikan kami jalan pulang duluan ke hotel, hehe... maaf ya praktikan kita santap siang duluan. Lelah setengah hari di ladang dan hawa sejuk tawangmangu rasanya enak banget buat tidur siang di hotel dengan kasur yang empuk, apalagi tuh para praktikan di kosan kalian belum tentu seempuk ini kasurnya. Keinginan tuk bersantai di hotel hampir mengesampingkan agenda berkunjung ke grojogan sewu.


Meski sempat ragu untuk turun seribuan anak tangga, akhirnya kami turun juga. Ya mumpung udah di tawangmangu udah sampai tempat parkirnya juga, sedikit dipaksain lah buat turun ke air terjun.
Waktu berkunjung ke tawangmangu yang dulu pintu masuknya ga lewat yabg seribuan anak tangga ini, tapi jalannya jauh apalagi waktu itu bisnya ga bisa sampai tempat parkir. Kalau yang sekarang ini lewat pintu atas jalur jalannya lebih singkat tapi anak tangganya ada 1250 step.

Comments

Popular posts from this blog

10 Alasan Pilih Kampung Prai Ijing sebagai Tujuan Wisata Budaya Sumba

Pembuatan Pupuk Organik

[Korea Trip: Part 2] Lotte Mart dan Myeongdong, all about belanja