Pelabuhan Ratu: Liburan murah ala karyawan GoalPara, kuncinya adalah ikhlas

Berawal dari pencapaian target produktivitas pucuk teh di Perkebunan Goalpara PTPN XIII sukabumi Jawa Barat, maka diadakannya piknik dalam rangka hadiah atas keberhasilan tersebut. Piknik tersebut diperuntukkan untuk seluruh antek-antek yang bertumpu hidup pada kebun afdeling 2 dan 3. Mulai dari para mandor, pemetik, penyemprot hama, penyiang, penanam, bahkan sampai istri, anak, dan cucunya. Kami pun (dila, nana, said, yuli, kahfi) yang sedang kerja praktek di Perkebunan Goalpara berkesempatan untuk ikut serta dalam rombongan tersebut. Setelah dengan perdebatan panjang, kamipun memutuskan untuk ikut piknik bersama tersebut, meskipun ada rasa kurang ikhlas dalam benak kami.
Minggu pagi 7 februari 2010, kami meninggalkan pondokan menuju pos menuju tempat berkumpul. Nampaknya kami sudah terlambat, hampir seluruh rombongan sudah bertolak meninggalkan goalpara. Hanya satu kendaraan yang tersisa, yaitu satu kendaraan eksekutif alias truk pemberangkatan kloter terakhir dengan penumpang yang sangat penuh sesak. Kamipun sempat ragu untuk meneruskan niat kami untuk ikut, tapi kami diyakinkan oleh pak Sugeng mandor penyemprotan, bahwa kami disarankan naik truk tersebut karna truk didepan menunggu jadi nanti kami bisa pindah ke truk lain. Akhirnya kami menaiki truk yang penuh sesak tersebut. Menit-menit pertama masih aman terkendali, kaki belum terasa pegal untuk berdiri dan sirkulasi udarapun masih lancar sampai akhirnya kami pindah ke truk yang lebih longgar. Truk kedua yang kami naiki memang lebih longgar, penumpangnyapun lebih sedikit. Namun karena sopir yang tingkahnya ugal-ugalan ditambah dengan medan yang meliuk-liuk serta kadar karbon yang semakin meningkat di dalam bak truk, alhasil kamipun semakin lemas, pucat, mual, dan sangat ingin turun dari truk. Perjalanan Goalpara-Pelabuhan ratu menjadi terasa serasa lama sekali. Kami pun sempat berpikiran menyesal karna telah ikut bahkan sampai kapok. Hmmm, benar-benar liburan murah yang bikin muntah-muntah.

Setelah 3 jam melawan rasa mual dan pusing, akhirnya rombongan tiba di pelabuhan ratu. Kesan pertama menginjakkan kaki di pantai pelabuhan ratu, ya ga jauh beda lah sama deretan pantai-pantai selatan jogja. Setelah beberapa saat menikmati suasana pantai, rasa penat selama perjalanan, rasa menyesal dan kapok hilang sudah terbawa hembusan angin laut selatan. Kamipun tidak menyia-nyiakan kesempatan jalan-jalan bersama ini, kamipun segera menikmati pemandangan pantai, berfoto, bermain air dipantai, bahkan sampai ada yang mandi di pantai. Niat awal kami yang ingin berbagi rasa dengan para karyawan perkebunan untuk melakukan perjalanan dengan 5 rombongan truk pun harus diurungkan. Kami tidak sanggup jika perjalanan pulang dengan truk lagi. Akhirnya pun liburan murah berubah menjadi liburan mahal, kami harus mengikhlaskan sejumlah uang untuk perjalanan pulang. Untuk menempuh perjalanan pulang kami menaiki kendaraan umum, meskipun perjalanan yang kami tempuh tidak mudah, kami harus 4 kali ganti kendaraan. Dari pantai menuju terminal pelabuhan ratu dengan menggunakan angkot, lalu naik bus patas AC dari terminal Pelabuhan ratu menuju terminal Sukabumi, yang selanjutnya lanjut 2 kali angkot untuk sampai ke goalpara.

Terbenamnya matahari mengantarkan kami pulang ke pondokan di gaolpara tercinta. Belum hilang rasa capek kami setelah perjalanan hari ini, kami pun harus dikagetkan dengan kabar yang sangat tidak mengenakkan. Bahwasanya segala foto di camdig terformat ulang. Kamipun tidak dapat berbuat apa-apa, yang bisa kami lakukan adalah mencoba tuk ikhlas dan merelakannya. Meskipun sangat sedikit, untunglah ada yang tersisa yaitu foto yang secara kebetulan diambil dengan hp.


Comments

Popular posts from this blog

10 Alasan Pilih Kampung Prai Ijing sebagai Tujuan Wisata Budaya Sumba

Pembuatan Pupuk Organik

[Korea Trip: Part 2] Lotte Mart dan Myeongdong, all about belanja