Flashback masa putih abu-abu

Masih teringat beberapa waktu yang lalu, buka bersama sore itu ternyata buka bersama tahun kelima stelah kami melepaskan seragam putih abu-abu. Meskipun tak lebih dari separo dari anggota yang hadir, namun ini sudah membuat kami merasa masih bisa menyambung silaturahmi bersama sahabat-sahabat yang dulu kita pernah menjadi satu nama, satu atap, satu suara, satu jiwa yaitu Ipa 1. Tak khayal sore itu pun menjadi ajang untuk nostalgia semasa kami duduk di bangku SMA. Dan aku pun menuliskan sedikit apa yang terlontar di sore itu dan apa yang ada dibenakku.


Dari tempat itulah cerita ini dimulai, kami dipertemukan semenjak naik ke kelas sebelas dengan nama XI Ipa 1. Awalnya aku merasa minder bergabung di kelas Ipa 1, katanya sih Ipa 1 itu tempat dikumpulkannya anak-anak pintar dari berbagai kelas sepuluh. Perkiraanku bakalan jadi kelas yang boring karna isinya anak-anak pinter yang rajin-rajin dan pendiam, aku berfikir bagaimana nasip ku ini yang otaknya pas-pasan dibandingkan mereka. 

Namun perkiraanku itu semua salah adanya, aku justru menemukan kelas yang gokil, seru, dan jadi kelas dan sahabat yang akrab dan kompak. Dua tahun kami bersama-sama dalam payung Ipa 1 pastilah banyak cerita suka, duka, tawa, ceria, canda yang terangkum dan masih terekam dalam otak kami menjadi suatu perjalanan yang tak tergantikan.



Seperti siswa-siswa pada umumnya selain belajar pastilah ada kejahilan dan kenakalan yang kalo diinget-inget bikin ngakak sendiri. Disela-sela jam istirahat maupun jam kosong, banyak permainan yang sering kami mainkan mulai dari melipat burung-burungan kecil, main bunder silang, main susun balok pake alat tulis, bahkan para cowok2 sering perang-perangan pake buntelan kertas, main taruhan jempol, bahkan main badminton dan voli dikelas. 


Nah kalo dua foto ini nih yang ga patut dicontoh buat para siswa. Sebelah kiri ada jambrong yang asyik nyontek dikala ulangan. Sedangkan sebelah kanan ada jenggot yang waktu itu ketiduran di jam terakhir dan sengaja ga dibangunin waktu jam pulang. Ingat ya buat pelajar-pelajar seluruh Indonesia "itu tidak boleh dicontoh".

Di SMA Muhi itu ada ajang perlombaan antar kelas yang paling bergengsi, yaitu Liga Muhi. Semua kelas berlomba-lomba untuk menjadi yang terbaik. Kelas kami pun tak ketinggalan dalam ajang ini, para cowok-cowok bersiap dengan kostum bolanya, dan kami cewek-cewek tak pernah absen dengan teriakan di setiap pertandingan. Sampai di suatu sore di lapangan bola di pertandingan perempat final, kesebelasan kelas kami harus tunduk dengan adu pinalti oleh kesebelasan adik kelas kami. Dan tanpa terasa beberapa dari kami meneteskan air mata begitu saja, jadilah air mata pernah mewarnai cerita kami ini.




Lain cerita dengan liga muhi, yang ini adalah liga futsal. Liga futsal ini diadakan waktu kami sudah kelas XII, ya sudah hampir mendekati ujian nasional. Gara-gara demi ikut main dan ikut jadi suporter kami rela pulang les datang ke sekolah lagi, bahkan banyak teman-teman lain yang membolos separo jam les untuk pertandingan ini. Nampak keceriaan selama pertandingan berlangsung, meskipun hujan-hujanan kami tetap semangat. Tatapi tetap saja kami kalah, hehe.... tapi kalah yang ini masih di babak penyisihan jadi ga sakit hati.

Suatu waktu diadakan lomba kebersihan kelas, awalnya sih kami tidak terlalu antusias tapi malah jadi sangat antusias. Awalnya hanya membersihkan kelas seperti biasa. Kemudian kami mengecat kelas sendiri, bahkan beberapa teman seneng banget ngerasain ngecat tembok, aku juga heran seumur-umur ternyata mereka belum pernah ngerasain ngecat. Setelah bersih ada ide untuk menghias kelas yang saat itu sangat didukung oleh wali kelas kami, dan jadilah kelas yang indah dengan hiasan tanaman di depan, walpaper batik mengelilingi dinding kelas, aquarium dibelakang kelas, dan hiasan lainnya. Waktu itu bener-bener jadi kelas yang nyaman dan jadi idaman para guru. Sampai pada beberapa hari kemudian ada adik kelas kami yang meniru desain kami untuk kelasnya, dan dengan gaya sok senior kami menghampiri kelas tersebut dan menyindir-nyindirnya (kalau istilah kerennya nglabrak). Tapi mungkin gara-gara kejadian itu ga diumumin deh juara lomba kebersihan kelasnya, jadi bingung sebenernya ada lomba ga sih?? apa biar kita mau bersih-bersih aja mungkin.


Selain kegiatan-kegiatan di sekolah, di Muhi ini juga banyak kegiatan yang harus dilakukan di luar sekolah. Ada pengajian rutin setiap bulan bergilir dari rumah ke rumah, ada juga social worker yang waktu itu kami lakukan di pondok pesantren, dan karna kami kelas yang kompak jadi ya asyik-asyik aja. Aku masih teringat ketika kita sosial worker di suatu pondok pesantren di Lendah Kulonprogo, satu kelas ramai-ramai naik motor beriringan seperti pawai dan pulangnya hujan deras, bener-bener pengalaman pertamaku (hehehe, maklum agak kuper). Pernah juga suatu kesempatan selesai pengajian di rumah salah satu teman, kami berkonspirasi untuk mengerjai wali kelas kami dengan pura-pura terjadi perkelahian antara dua teman kami. Ibu wali kelas pun sampai panas dingin melihat kejadian itu, seoalah tak percaya kelas didikannya yang kompak kok bisa jadi begini. Saat itu bener-bener shock terapi buat ibu wali kelas kami, meskipun agak nakal bin jahil itu sebenernya cuma bentuk perhatian kita ke ibu walikelas.



Foto-foto diatas ini sedikit menggambarkan sedikit suasana narsis bersama teman-teman disekolah ketika diluar kelas. Ada narsis ketika pake baju olah raga di lapangan basket nunggu start gerak jalan. Ada juga narsis dulu di bangku taman sekolah menunggu waktu praktikum tiba. Ada pula narsis di depan kelas menikmati suasana pagi sebelum pelajaran dimulai. Dan ada pula narsis-narsis lainnya.


Dan sampailah kelulusan itu tiba setelah 2 tahun dalam atap yang sama, inilah saat terakhir kita dibawah atap itu. Foto ini diambil setelah selesai upacara penyerahan kelulusan kepada orang tua. Lirik lagu "kemesraan ini janganlah cepat berlalu, kemesraan ini ingin ku kenang selalu" yang saat itu dinyanyikan oleh sang mantan ketua IRM mengiringi perpisahan kami di siang itu.



Tutup buku sekolah tak membuat kami tutup silaturahmi. Sebagai bentuk apresiasi persahabatan kita digelar malam keakraban, waktu itu dilakukan di kaliurang. Selain itu juga ada acara kumpul-kumpul seperti jalan-jalan ke ketep dan kumpul-kumpul lainnya, meskipun aku ga selalu rutin hadir sih.



Acara rutin yang digelar tiap tahun adalah buka bersama. Ini adalah buka bersama tahun ke 3, meskipun tak mungkin kumpul full team lagi.


Dan ini adalah buka bersama tahun ke 4, dengan personil yang makin menipis saja. Meskipun tak tahu tahun-tahun kedepan masih bisa buka bersama rutin lagi atau tidak, tetapi kalian tetap ada dalam hatiku dulu, sekarang, dan nanti. Tak kan kulupakan bahwa kalian pernah ada dalam bagian hidupku. Sukses untuk kalian semua teman.



Comments

Popular posts from this blog

10 Alasan Pilih Kampung Prai Ijing sebagai Tujuan Wisata Budaya Sumba

Pembuatan Pupuk Organik

[Korea Trip: Part 2] Lotte Mart dan Myeongdong, all about belanja